Bandit Cantik

Aku Tidak Tertarik pada Seseorang yang Sudah Mau Masuk Peti Mati Sepertimu 



Aku Tidak Tertarik pada Seseorang yang Sudah Mau Masuk Peti Mati Sepertimu 

0Apa Xinyue benar-benar menculik Huo Qingyuan?     
0

Zhao Hongwei tidak dapat menahan dirinya. Ia menatap tajam ke arah Huo Qingyuan. Sekarang masih musim panas, tapi gadis itu tampak mengenakan gaun lengan panjang. Kulitnya terlihat sedikit pucat.     

Saat ini, dia tengah menatap Zhao Xinyue dengan tatapan membunuh.     

Xinyue… Si idiot ini bahkan menculik nona muda Keluarga Huo. Pantas saja jika dia membicarakan masalah bisnis tadi.     

Zhao Hongwei berusaha bersikap tenang. "Sekarang ini teknologi sudah semakin maju. Siapa yang bisa menjamin jika rekaman ini benar atau palsu? Keluarga Zhao memang tidak sebanding dengan Keluarga Huo, tapi kalian juga tidak bisa menekan kami seperti ini." Ujar Hongwei dengan penuh percaya diri.     

"Aku tidak menekanmu. Sudah kukatakan kalau putrimu itu bodoh. Dia malah menggunakan rekeningnya sendiri untuk mentransfer penculik itu."     

Mendengar itu, raut wajah Zhao Hongwei berubah. Ia beralih menatap Zhao Xinyue penuh marah.     

Bagaimanapun juga, Zhao Xinyue masih seorang mahasiswi berusia sembilan belas tahun. Bukti paling penting juga sudah ada di tangan lawan. Dia sudah kalah telak. Saat ini dirinya tampak sangat ketakutan.     

"Jika bukan karena Huo Qingyuan yang lebih dulu menggertakku dan merayu pria yang aku sukai, apa aku akan melakukannya?"     

Yan Jinyi tersenyum kecut lalu menunjuknya, "Hey, kamu sudah mengakuinya." Dia berkata seraya mengangkat sapu yang dipegangnya. Tangannya bersiap memberi pukulan.     

Zhao Hongwei berusaha menghentikannya. "Xinyue, minta maaf pada Nyonya Muda Huo!" Ujarnya dengan suara tinggi.      

Zhao Xinyue tampak tidak yakin, namun ia ketakutan saat melihat tatapan Yan Jinyi.     

Wanita ini sangat mengerikan!     

"Baik…"     

"Yang kamu culik bukan aku. Aku ingin kamu meminta maaf dan berlutut padanya."     

Yan Jinyi menunjuk Huo Qingyuan.     

Berlutut?     

Zhao Hongwei mengerutkan kening. "Nyonya Muda, jangan membuat hubungan kedua keluarga menjadi canggung. Keluarga Zhao juga keluarga yang terpandang, jadi saya harap Nyonya Muda dapat memahami ini."     

Yan Jinyi memutar bola matanya dan berujar meremehkan. "Apa reputasi keluargamu itu menjadi urusanku? Zhao Xinyue sudah berani menculik Huo Qingyuan, jadi kenapa dia tidak berani untuk berlutut? Keluargamu ingin kami memahaminya, lantas apa keluargaku tidak ingin dipahami juga? Bersyukurlah aku tidak membawa wartawan untuk menyiarkan hal ini. Kalau tidak, tentu wajah anakmu akan terpampang di mana-mana!"     

Setelah itu, ia mengangkat jarinya dan menunjuk Zhao Hongwei. "Suruh anakmu berlutut, atau aku juga akan memukulmu."     

Wanita ini begitu arogan. Bagaimana bisa Huo Xishen yang sempurna itu lebih memilih menikah dengan wanita kasar ini, dibandingkan dengan wanita yang lebih berkelas?     

"Kenapa kamu melihatku terus? Kamu suka padaku?" Ucap Yan Jinyi tiba-tiba. "Maaf, tapi aku tidak tertarik pada orang yang sudah mau masuk peti mati sepertimu."     

"..."     

Raut wajah Zhao Hongwei tampak semakin geram.     

Huo Zixing menghembuskan nafas seraya menatap Huo Qingyuan.     

Berani sekali Yan Jinyi mengatakan itu.     

"Cepat, aku tidak punya banyak waktu untuk kalian. Kamu mau berlutut dan meminta maaf sendiri, atau aku akan memukulmu dan membuatmu berlutut meminta maaf!"     

Yan Jinyi mengayunkan sapunya.     

"Ayah…"     

Zhao Xinyue menatap Zhao Hongwei dengan menyedihkan.     

Dia masih belum memiliki keberanian untuk menghadapi Keluarga Huo yang terhormat itu.      

Zhao Hongwei mengepalkan tangannya, ia merasa jika wajahnya terbakar amarah saat ini. "Kamu sudah berani menculik Nona Muda Huo, maka cepat berlutut dan minta maaf padanya."     

"Ayah!"     

Dia juga berasal dari lingkungan terpandang. Kenapa ia harus berlutut di hadapan Huo Qingyuan?     

Jika hal ini tersebar, apa dia masih bisa disebut sebagai orang terpandang?     

Nyonya Muda itu sudah berani mencari masalah dengan membawa Huo Zixing dan Huo Qingyuan ke sini.     

Tidak peduli seberapa berlebihannya wanita itu, tetap saja mereka terlihat benar karena Zhao Xinyue yang telah menculik Huo Qingyuan lebih dulu.     

"Xinyue, kamu…"     

Sebelum Zhao Hongwei menyelesaikan kalimatnya, Yan Jinyi sudah memukul kaki Zhao Xinyue menggunakan sapunya. Hal itu membuat Zhao Xinyue berlutut di atas lantai seraya menangis kesakitan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.